Selama ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami kesulitan untuk mendapatkan tambahan modal lewat perbankan maupun pemberi pinjaman lainnya untuk melakukan peningkatan skala bisnis. Hal ini dikarenakan kurangnya literasi finansial dan digital yang menyebabkan rendahnya validitas data yang diberikan UMKM kepada pemberi pinjaman. Untuk itu inovasi diperlukan. Disinilah tehknologi blockchain hadir
unjtuk membantu mengembangkan bisnis mikro di era digital.
Dan berikut beberapa aplikasi berbasis tehknologi Blockchain yang dapat di terapkan pada UMKM:
1. Alibaba
Alibaba Group Holding Limited (Hanzi: 阿里巴巴集团控股有限公司; Pinyin: Ālǐbābā Jítuán Kònggǔ Yǒuxiàn Gōngsī) adalah konglomerat multinasional Tiongkok yang memiliki spesialisasi dalam e-commerce, ritel, Internet, kecerdasan buatan, dan teknologi. Didirikan pada tahun 1999, perusahaan ini menyediakan layanan penjualan konsumen-ke-konsumen, bisnis-ke-konsumen, dan bisnis-ke-bisnis melalui portal web, serta layanan pembayaran elektronik, mesin pencari belanja dan layanan cloud computing. Perusahaan ini memiliki dan mengoperasikan beragam bisnis di seluruh dunia dalam berbagai sektor, dan dinobatkan sebagai salah satu perusahaan paling dikagumi di dunia oleh Majalah Fortune.dikutip dari laman https://www.wartaekonomi.co.id/ perusahaan raksasa asal China, Alibaba, seperti tidak main-main saat mengumumkan niatnya untuk bakal meningkatkan pemanfaatan teknologi blockchain di perusahaannya, beberapa waktu lalu. Terbaru, Alibaba Group dikabarkan baru saja menandatangani kerja sama strategis dengan perusahaan pengembangan perangkat lunak, Aerospace Information Co.
Melalui kerja sama tersebut, pihak Alibaba Group ingin lebih meningkatkan keahlian mereka terkait teknologi komputasi awan (cloud computing), smart industries, blockchain dan berbagai hal lainnya. Sebagaimana dilansir China Securities Daily beberapa waktu lalu, kedua belah pihak nantinya bakal bekerjasama pada hal-hal seperti pajak dan keuangan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta integrasi pemerintah untuk solusi inovatif bagi pihak berwenang.
Dikutip dari laman https://www.medcom.id/ Raksasa e-commerce Alibaba Group membantu kalangan industri dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) membuka akses global agar bisa bertahan di tengah pandemi covid-19 melalui sistem digital. Bantuan itu diharapkan membuat kalangan industri dan UMKM bisa tetap tumbuh dan berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.
2. Vexanium
Vexanium adalah public blockchain pertama di Indonesia yang kini mulai banyak digunakan di berbagai industri dari startup , hingga beberapa bisnis. Blockchain ini menyediakan infrastruktur teknologi blockchain yang inovatif, klien dapat menggunakan infrastrukturnya dan pemanfaatan lainnya seperti identitas bisnis digital dan reputasi yang dapat diterima dan dapat dipercaya, untuk setiap penilaian melalui inovasi blockchain yang sangat transparant yang membuatnya mulus untuk pedagang atau lembaga keuangan untuk tetap dapat mengikuti pasar digital. Juga dapat mebuat Decentralized App yang sesuai dengan kebutuhan model bisnis masing-masing UMKM. Salah satu visi Vexanium adalah untuk memberikan makna bagi perekonomian Indonesia khususnya UMKM di Indonesia dan di luar.
3. KuCoin
Kucoin adalah salah satu exchange Cryptocurrency. Mereka termasuk dalam salah satu exchange yang baru, nama Kucoin sudahlah tidak asing lagi di dunia Crypto. Kucoin juga memiliki coin mereka sendiri yang disebut Kucoin Shares (KCS) seperti halnya dengan Binance (BNB).
dikutip dari laman www.tribunnews.com/ dan https://www.beritasatu.com/ Co-founder KuCoin, Kent mengatakan, melihat eratnya hubungan yang dijalin oleh Tokoin dengan komunitasnya di Indonesia, KuCoin mempercayakan Tokoin untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan KuCoin Meetup perdana di Indonesia.
"Sebagaimana Tokoin telah diperkenalkan kepada 5 juta pengguna dari 100 negara dan daerah lewat KuCoin Spotlight, sekarang KuCoin akan diperkenalkan di Indonesia lewat komunitas Tokoin yang sangat kuat,” ujar Kent di acara KuCoin Mega Meetup, di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12/2019).
Pada acara tersebut Tokoin dan KuCoin menadatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan adopsi blockchain secara masif di Indonesia demi mendukung industrialisasi 4.0.
Reiner Rahardja menjelaskan, Tokoin saat ini fokus mengakselerasi pertumbuhan UMKM melalui implementasi blockchain sebagai alat pembayaran dan bertransaksi dalam kegiatan bisnis mereka. Melalui Tokoin, pebisnis UMKM dapat melakukan pembukuan digital serta membangun profil bisnis digital di sistem berbasis blockchain, sekaligus sebagai alat ukur kredibilitas yang dapat dipercaya untuk memudahkan akses terhadap institusi financial, pemasok, atau penyedia layanan.
"Kita fokus pada UMKM yang mengalami kendala keuangan. Mereka kita ajak download apps kita di smartphone. Apps ini berbayar Rp 1,8 juta setahun atau sekitar Rp 250 per bulan untuk kegiatan pencatatan aktivitas bisnis mereka sekaligus menjadi digital credit point," jelasnya.
Digital credit point ini bisa digunakan oleh institusi keuangan untuk memberikan pendanaan. Volume trading per hari menurut Reiner sempat menembus 26 juta dolar AS. Jumlah pemegang account saat ini mencapai 5000-an user, terbanyak dari Vietnam dan China. "Target kerjasama kita dengan KuCoin ini, kita diperkenalkan masuk ke pasar China," ujarnya.
Michael Gan, CEO KuCoin menambahkan, seperti Tokoin yang telah diperkenalkan kepada 5 juta pengguna dari 100 negara dan daerah lewat KuCoin Spotlight, KuCoin kini juga diperkenalkan di Indonesia lewat komunitas Tokoin yang sangat kuat.
Reiner Rahardja menambahkan, Tokoin memiliki daya serap terbesar di dunia kripto dan blockchain di Indonesia, membantu KuCoin agar sukses di Indonesia berarti membantu semua masyarakat Indonesia untuk berhasil dalam industri blockchain.
Dia menyatkan, lewat event KuCoin Mega Meetup Jakarta ini, KuCoin bersama Tokoin berupaya membagikan lebih lagi tentang blockchain dan membawa masa depan langsung ke tangan rakyat Indonesia.
Selain penadatanganan kerja sama, KuCoin Mega Meetup Jakarta juga diisi dengan jumpa komunitas, diskusi panel dengan orang-orang kunci dari berbagai perusahaan yang terkait dengan blockchain, serta kesempatan mendapatkan KCS (mata uang kripto dari Kucoin) serta Token Toko untuk para peserta.
Sumber :
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
Sumber 5
Sumber 6
Sumber 7